Meskipun demikian, kata Maria, pihak kampus masih memberikan kelonggaran kepada Sadari Zega untuk memperbaiki hal itu.
“Dia memang memperbaiki kesalahannya itu pada 30 April 2024, namun sebelumnya pada 30 Maret 2024 sudah memposting tuduhan jika kita sengaja memperlambat menyerahkan ijazahnya dengan alasan ini itu,” ujarnya.
Baca Juga:
Keren, Anak Nelayan Mahasiswa UNIAS Bikin 'Book Chapter' tentang Keanekaragaman Hayati Laut Dalam
Tentu atas pernyataannya tersebut, pihak UNIAS berharap agar Sadari Zega dapat melakukan klarifikasi terkait tuduhannya sebelum menyerahkan ijazahnya.
“Tapi bukan klarifikasi yang diberikannya, justru dia (Sadari Zega) terus menerus menyudutkan pihak kampus di medsos menggiring opini kalau kita sengaja menahan ijazahnya”,
“Kita memang meminta dia yang datang langsung untuk mengambil ijazahnya, agar bisa mengklarifikasi pernyataannya sebelumnya, karena fakta yang sebenarnya tidak seperti yang disampaikannya, sedikitpun kita tidak ada berniat menahan ijazahnya,” tegasnya.
Baca Juga:
100 Mahasiswa FST UNIAS Dimagangkan, Plt. Rektor: Jaga Citra dan Nama Baik
Maria mengatakan terkait tudingan Sadari Zega yang mengatakan jika UNIAS anti dengan kritik adalah tidak benar, justru menurutnya kritik itu merupakan bagian dalam membenahi dan membangun UNIAS ke arah yang lebih baik.
“Kita terbuka terhadap semua kritik yang ada, tapi untuk postingan Sadari Zega ini kita menilai bukan bagian dari kritik, justru membangun opini di tengah masyarakat yang menyudutkan kita tanpa melakukan klarifikasi kepada kami secara langsung,” ujarnya.
Dia pun berharap kepada Sadari Zega agar bisa memberikan waktunya untuk datang langsung ke UNIAS mengambil sendiri ijazahnya sekaligus melakukan klarifikasi atas pernyataannya di media sosial.