Fr. Erick membeberkan, pada awalnya, donatur dana kemanusiaan Kompas memberi sumbangan bantuan untuk pembangunan gedung serba guna dan klinik. Kemudian Rotary Club juga memberi sumbangan pembangunan Panti Asuhan.
Baca Juga:
Paus Baru Tak Digaji, Vatikan Tanggung Semua Kebutuhan
"Donatur memberi bantuan sumbangan pembangunan ini diberikan kepada institusi Gereja, bukan kepada pribadi Izanulo Duha. Kehadiran Izanulo Duha sebagai pengelola pada saat itu adalah karena dia sebagai seorang Suster (mewakili institusi) yang ditugaskan oleh pimpinan OSF untuk berkarya ditempat itu," imbuhnya.
Namun, kata Fr. Erick, selama menjalankan tugas sebagai Suster atau Biarawati Katolik, Izanulo Duha, tidak bisa menunjukkan sikap ketaatan kepada pimpinan, tidak mau bekerja sama dengan teman suster lainnya. Bahkan tidak menyampaikan laporan atas karya yang ditangani termasuk pertanggungjawaban keuangan pengelolaan panti dan klinik serta laporan sumbangan yang diterima.
Baca Juga:
Momen Bersejarah, Paus Asal AS Gelar Misa Perdana: Tanpa Iman, Hidup Tak Bermakna
"Malah pada akhirnya dia mendirikan Yayasan Karya Fa'omasi Zo'aya di kompleks Laverna yang pengurusnya berasal dari keluarganya sendiri tanpa sepengetahuan Kongregasi dan Gereja," sebut Fr. Erick.