Pada operasi pasar yang berlangsung di Gedung Bapenda Lumajang itu, minyak goreng kemasan dijual seharga Rp 25.000 per 2 liter.
Mariati (53), warga Jogoyudan mengaku sudah antri berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng murah. Sebab, harga di pasar jauh lebih mahal, yakni Rp 23.000 per liter.
Baca Juga:
Bupati Pasaman Tandatangani Kerja Sama dengan Sawit Watch di Ruang Kerja
"Mulai dari jam 11.00 tadi antri. Di pasar harganya selisih jauh," kata Mariati, di sela-sela mengantri mendapatkan minyak goreng.
Melimpah di marketplace dan medsos
Meski ketersediaan minyak goreng harga subsidi di pasaran langka, hal ini tidak berlaku di media sosial.
Baca Juga:
Soal HGU Sawit Dijadikan Kawasan Hutan, KLHK Dinilai Lampaui Wewenang
Di sejumlah grup media sosial, banyak warganet menawarkan minyak goreng dengan harga yang lebih tinggi dan stok melimpah.
Kebanyakan warganet ini tidak menjual secara eceran, tetapi per karton (dus).
Salah satu penjual yang dihubungi via Facebook Messenger, YDP mengaku menjual minyak goreng kemasan 2 liter per kardus seharga Rp 290.000.