Setiap kardus berisi enam bungkus. Sehingga harga per bungkusnya sekitar Rp 48.000. YDP mengaku memiliki stok yang cukup banyak, meski tidak menyebut jumlahnya.
"Dari sananya (agen) sudah mahal, jadi kalau saya jual harga subsidi enggak bakal balik modal," kata YDP.
Baca Juga:
Bupati Pasaman Tandatangani Kerja Sama dengan Sawit Watch di Ruang Kerja
YDP mengatakan, baru sekitar satu bulan berjualan minyak goreng atau sejak awal Januari 2022.
Warganet lainnya, DWY mengaku memiliki stok 100 kardus. Meski tidak menyebut harga, DWY mengatakan harga jual lebih tinggi dibanding harga subsidi pemerintah.
Menimbun
Baca Juga:
Soal HGU Sawit Dijadikan Kawasan Hutan, KLHK Dinilai Lampaui Wewenang
Langkanya minyak goreng membuat beberapa pihak menduga bahwa ada yang sedang "main-main".
Salah satunya Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang menduga kelangkaan minyak goreng yang terjadi selama ini disebabkan oleh permainan oknum-oknum tertentu.
"Kuat dugaan saya, di balik kelangkaan minyak goreng belakangan ini, pasti ada pemain di belakangnya," sebut Edy.