Karena kondisi demikian, Eka menjelaskan jika petugas telah berusaha membujuk anak tersebut untuk turun dari truk tersebut. Namun karena dibawah pengaruh dan intimidasi para pedagang, anak tersebut bersikeras untuk tidak turun sambil memegang besi penahan tangan tangga truck satpol PP.
"Sehingga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka petugas berinisiatif menjaga anak itu supaya tidak terjatuh dari mobil truck satpol PP," terangnya.
“Personil kita justru berinisiatif menjaga anak itu, agar jangan sampai terjatuh, karena supir tentu tidak mengetahui apa yang terjadi dibelakang truk. Kalau dibiarkan begitu saja tanpa dijaga dan terjatuh tentu akan menjadi masalah baru lagi," sebut Eka.
Baca Juga:
Sebanyak 15 Ribu Batang Rokok Ilegal Disita Bea Cukai dan Satpol PP Subulussalam
Selain itu, katanya, ada sesuatu yang menurutnya sangat janggal, ia menduga adanya pengkondisian terhadap anak tersebut, hal ini karena dari dua kejadian pada lokasi yang berbeda, si anak selalu saja terlibat.
Ditambah lagi, sambung Eka, pihaknya memiliki video seorang ibu yang sengaja menaikkan si anak ke dalam truk dan berteriak-teriak untuk tidak turun.
"Video yang beredar di media sosial tidak utuh seperti kejadian yang sebenarnya, hanya terlihat saat anak sudah ada ditangga truk dengan truk dalam keadaan melaju menuju kantor,” tukasnya.
Baca Juga:
Panggung Hiburan di Monas Meriahkan Pelantikan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran
Pada kesempatan itu, Eka memberitahukan, dalam melakukan penertiban setiap personel selalu diperintahkan untuk melakukan cara-cara yang persuasif yang dimulai dengan himbauan, teguran dan peringatan serta dibarengi dengan perekaman video dilokasi-lokasi penertiban. Karena Satpol PP tidak akan pernah melakukan kekerasan dalam setiap kali melakukan penertiban.
“Seperti yang terjadi saat ini, video sengaja dipotong, padahal kita juga punya video bahwa kejadian tidak seperti yang sudah diedarkan di media sosial, karena video yang kita punya, langsung dari rekaman personil di lapangan pada sisi pengambilan gambar yang berbeda," katanya.
Oleh karena, tambah Eka, pihaknya himbau kepada masyarakat atau netizen, untuk tidak segera menanggapi atau berkomentar bahkan melebih-lebihkan tanggapan pada video-video yang tidak utuh.