“Ya ini supaya cepat tanggap jika ada hal-hal situasional dilapangan, jangan susah untuk dihubungi dan tidak ada di lokasi,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah proyek yang dikerjakan oleh PT. Pijar di pulau Nias yang bersumber dari APBD Provinsi mendapat sorotan dari Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Fraksi Gerindra, Thomas Dachi.
Baca Juga:
Buntut Foto-Video Mesra Tersebar, Kadispar Imelda Hia Dinonjobkan Kini Jadi Staf Kantor Camat
Pasalnya, proyek APBD Provinsi ini yang dikemas dengan sistem multi years dinilai dikerjakan secara serampangan dan tidak memperhatikan keluhan masyarakat Pulau Nias.
Salah satunya terjadi di jalan Km. 27, Desa Fadoro Hunogoa, Kecamatan Hiliserangkai, Kabupaten Nias mengalami longsor dan nyaris putus, pada hari Selasa (13/12) malam.
Akibatnya, jalan penghubung antara Gunungsitoli - Nias Barat ini, bahkan penghubung ke Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan hampir tidak bisa lalui kendaraan roda dua dan roda empat, sehingga melumpuhkan ekonomi warga Nias Barat.
Baca Juga:
Lantik 82 Pj Kades, Plt. Bupati Nias Barat: Jangan Memihak ke Salah Satu Paslon di Pilkada
Saat turun kelapangan pada hari Rabu (14/12) siang, Thomask Dachi merasa kesal karena Kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan Jembatan (UPT JJ) Gunungsitoli, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara, Rizak Taruna Zega, karena tidak ada di lokasi.
“Sampai detik ini saya di sini kepala UPT JJ Gunungsitoli itu tidak ada,” ketusnya. [CKZ]