Ia menjelaskan pohon kelapa yang dipasang di beberapa pekerjaan duiker plat hanya bersifat sementara.
"Perlu diingat bahwa batang kelapa kekuatannya tidak maksimal untuk menahan beban truk-truk besar bermuatan berat, karna itu sifatnya berupa konstruksi sementara," katanya.
Baca Juga:
Buntut Foto-Video Mesra Tersebar, Kadispar Imelda Hia Dinonjobkan Kini Jadi Staf Kantor Camat
Ketika dipertanyakan mengenai kesiapan rencana atau skema dalam rangka menjamin lancarnya arus lalu lintas menjelang natal dan tahun baru, Rizak Taruna Zega mengungkapkan pihaknya belum ada persiapan khusus.
"Tidak ada skema khusus, target kita secara maksmimal bekerja menjaga fungsional semua ruas jalan Provinsi," sebutnya.
Ditanya soal kenapa pekerjaan tersebut baru dikerjakan, sementara berdasarkan informasi pekerjaan tersebut merupakan kegiatan Tahun Anggaran 2022 yang mana kontraknya diperkirakan ditanda tangani sekitar bulan Juni 2022 yang lalu, Rizak Taruna Zega pun diam tidak memberikan komentar.
Baca Juga:
Lantik 82 Pj Kades, Plt. Bupati Nias Barat: Jangan Memihak ke Salah Satu Paslon di Pilkada
Terpisah, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Fraksi Gerindra, Thomas Dachi, mengatakan bahwa pekerjaan itu merupakan kegiatan Tahun Anggaran 2022 dan diperkirakan kontraknya sudah ditanda tangani sekitar bulan Juni 2022 lalu.
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Fraksi Gerindra, Thomas Dachi, S.H., M.H., M.IP.. (Foto: dok. WahanaNews-Nias/CKZ)
"Kan itu aneh, kenapa baru dikerjakan sekarang, semestinya sudah selesai tahun ini, atau jangan-jangan PT. Pijar itu tidak punya modal, kenapa baru dimulai?" tanya Thomas Dachi.