"Pada perjalanannya supaya lebih mudah dan fairness, ada keadilan untuk melihat proses ini, saya meminta kepada teman-teman pengurus Yayasan agar beban ini tidak hanya diberikan kepada Pj. Rektor dkk, maka saya usulkan untuk dibentuk Komite Pelanggaran Integritas Akademik," ujarnya.
Pada penugasan yang diberikan kepada Komite melakukan pemanggilan terhadap empat oknum dan juga konfrontir kepada mahasiswa terkait.
Baca Juga:
787 Mahasiswa Baru UNIAS Ikuti Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus
"Jadi kita menganalisa bahwa ini sengaja di desain untuk menghidupkan pabrikasi skripsi ini," tukasnya.
Selainnya itu, ia membeberkan jika pihaknya juga telah melakukan konsolidasi pembuktian, salah satu contohnya skripsi yang sudah dibuat.
"Ternyata plagiarisme mereka itu di atas 85 persen, artinya melalui pabrikasi skripsi ini hanya mengganti lokus saja, mengganti judul, isi hampir semua sama," ungkapnya.
Baca Juga:
Terima Izin Buka Prodi Baru Teknik Sipil dari LLDikti Sumut, UNIAS: Terus Berbenah
Lanjut dia, kemudian juga ditemukan dari posisi jabatan empat orang yang telah selesai di BAP pihaknya, terdapat sebagai pejabat sebelum UNIAS ada.
"Mereka melakukan pembagian pembimbingan dengan menggunakan jabatannya untuk merancang pembodohan-pembodohan, kemudian ada yang posisi jabatan sebagai pemimpin tingginya di situ, dan ada pengakuan bahwa ini sebagai sebuah kelalaian," ujarnya.
"Tapi ini tidak bisa diabaikan, karena dinilai ada unsur kesengajaan, sesuatu hal yang tidak mungkin tidak diketahuinya ketika proses pengambilan keputusan itu dilakukan oleh bawahan dan minta persetujuan pimpinan tertingginya," ujarnya.