Alat berat yang digunakan PT. Pijar dalam keadaan tidak beroperasi. (Foto: dok. WahanaNews-Nias/CKZ)
Ia membeberkan, alat berat yang digunakan di lokasi juga sudah rusak.
Baca Juga:
Bertemu Menkes, Eliyunus Waruwu Lobi Pembangunan Rumah Sakit Konsep Wisata di Nias Barat
“Ini perusahaan besar, PT. Pijar ini merupakan underbow dari PT. Waskita, masak dia punya alat rusak dipakai di sini,” ketusnya.
Anggota Komisi E ini mengatakan, melihat kondisi ini wajib segera disesaikan, apalagi ini menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Kalau tidak saya akan meminta kepada Kadis Provinsi untuk putuskan kontrak dengan PT. Pijar biar ditangani oleh kontraktor lain,” ujarnya.
Baca Juga:
Eliyunus Waruwu Temui Wamen Ferry Juliantono, Targetkan Pengembangan Koperasi dan UMKM di Nias Barat
Selain itu, Thomask Dachi juga merasa kesal dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan Jembatan (UPT JJ) Gunungsitoli, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara, Rizak Taruna Zega, karena tidak ada di lokasi saat kedatangannya.
“Sampai detik ini saya di sini kepala UPT JJ Gunungsitoli itu tidak ada,” ketusnya.
Sementara itu, kepala Dinas PUPR Kabupaten Nias Barat, Yusuf Nakhe, yang juga turut berada di lokasi mengatakan akibat longsor ini Nias Barat menjadi terisolir.